Mendengar kasus Black Dahlia sebagian orang mungkin sudah merasa merinding dan tidak habis pikir dengan kasusnya. Mengerikannya kasus ini melibatkan seorang calon artis Hollywood yang ditemukan tewas termutilasi pada tahun 1947.
Sebagian orang tahu The Black Dahlia adalah nama band beraliran death metal, tapi sebenarnya ini merupakan penamaan sebuah kasus pembunuhan paling sadis di Amerika dan belum terpecahkan. Dan karena kasus inilah yang membuat band The Black Dahlia memilih nama tersebut.
Black Dahlia case terjadi pada seorang wanita yang masih muda bernama Elizabeth Short. Dirinya ditemukan tewas dalam keadaan telanjang juga termutilasi. Untuk memahami kasus Black Dahlia ini kamu dapat menyimak pembahasan berikut.
Kasus Black Dahlia
Elizabeth Short sendiri merupakan seorang wanita muda berusia 22 tahun tengah memulai karirnya di Hollywood. Ia memiliki julukan Black Dahlia setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Ia gemar sekali memakai pakaian berwarna hitam dan penamaan ini juga menuju pada film kriminal dengan judul “Blue Dahlia” rilis pada tahun sebelum kematiannya. Bukan hanya itu saja wanita muda ini juga seringkali meletakan bunga dahlia di kepala sebagai aksesoris dan mempercantik dirinya.
Kasus Black Dahlia mulai menggemparkan pada tanggal 15 Januari 1947, yang mana ketika itu Betty Bersinger ke luar rumah dengan mendorong Anne berusia 3 tahun dengan kereta bayi. Saat itu dirinya akan pergi ke toko reparasi sepatu.
Dirinya menyusuri trotoar sepanjang jalan di lingkungan Limet Park yang saat itu masih sepi. Dan pada pukul 10.00 waktu setempat, matanya tertuju pada benda yang tergeletak di lahan kosong tepatnya di Blok 3800, antara Jalan Coliseum dan Jalan West 39th.
Semakin mendekat ke arah benda tersebut ia mengira itu adalah manekin, tapi betapa terkejutnya Betty saat sudah benar-benar dekat itu adalah mayat manusia. Ia melihat sosok perempuan yang terbagi menjadi dua di bagian pinggang serta wajahnya yang rusak.
Setelah menyaksikannya ia langsung menggendong anaknya dan pergi ke rumah tetangga terdekat. Betty secara langsung menceritakan ke pemilik rumah tersebut, dan setelah itu pemilik rumah mengizinkannya menghubungi pihak kepolisian setempat.
Tidak berselang lama polisi dari Los Angeles Police Department begitu juga dengan agen Federal Bureau of Investigation datang ke lokasi. Lokasi tersebut menjadi ramai, wartawan juga datang meliput penemuan mayat termutilasi ini.
Kondisi Elizabeth Short
Melalui artikel yang ditulis oleh Kristin Hunt di Mental Floss, pada masa itu polisi melihat mayat perempuan yang sudah terpotong memisahkan pinggang dan bagian atasnya. Ususnya juga sudah tidak ada, mulut korban robek dengan adanya sayatan dari kuping kanan ke kiri.
Robekannya dikenal dengan Glasgow Smile dan terdapat kejanggalan lainnya yakni tidak ada darah setetes pun di lokasi, dipercaya korban dicuci terlebih dahulu sebelum ditaruh di lokasi. Kemudian hasil autopsi menunjukan korban mengalami tindak kekerasan, dengan adanya bekas luka ikatan tali pada pergelangan kaki juga tangan.
Diperkirakan pembunuhan ini dilakukan 10 jam sebelum mayat ditemukan, Short bukanlah korban pemerkosaan karena tidak ada jejak sperma. Korban dipotong sangat rapi sesuai dengan anatomi manusia, sehingga polisi mencurigai pelakunya mempunyai latar belakang kedokteran atau medis.
Namun setelah berita dan kasus Black Dahlia ini meledak, banyak yang mengaku sebagai pembunuhnya sekitar 200 orang. Tetapi tidak ada seorang pun benar-benar didakwa atas pembunuhan wanita muda tersebut.